twitter
rss

Membangun karakter anak sejak dini, sangat penting bagi orang tua dan guru, harapannya agar anak sejak dini memiliki karakter yang baik. Membangun karekter anak dapat dilakukan melalui jalur pendidikan formal, non formal maupun informal.
Semakin meningkatnya perhatian orang tua dan pemerintah terhadap pendidikan anak usia dini, disatu sisi merupakan hal yang sangat menggembirakan. Akan tetapi, disisi lain, seringkali orangtua dan pendidik juga masih memiliki pandangan yang kurang tepat dan sempit tentang proses pelaksanaan pembentukan pribadi pada anak usia dini, yakni terbatas pada kegiatan akademik saja seperti membaca, menulis, menghitung, dan mengasah kreativitas.
Pada dasarnya setiap orang tua mendambakan anak-anak yang cerdas dan berperilaku baik dalam kehidupan sehari-harinya, sehingga mereka kelak akan menjadi anak-anak yang unggul dan tangguh menghadapi berbagai tantangan dimasa depan. Namun perlu disadari bahwa generasi unggul semacam demikian ini tidak akan tumbuh dengan sendirinya. Mereka sungguh memerlukan lingkungan subur yang sengaja diciptakan untuk itu, yang memungkinkan potensi anak-anak itu dapat tumbuh optimal sehingga menjadi lebih sehat, cerdas dan berperilaku baik. Dalam hal ini orang tua mempunyai peran yang amat penting.
Suasana penuh kasih sayang mau menerima anak sebagaimana adanya, menghargai potensi anak, memberi rangsang-rangsang yang kaya untuk segala aspek perkembangan anak, baik secara kognitif, afektif, sosioemosional, moral, agama, dan psikomotorik, semua sungguh merupakan jawaban nyata bagi tumbuhnya generasi yang berkarakter dimasa yang akan datang.
Pada era globalisasi tidak jarang kehadiran seorang anak justru menimbulkan berbagai masalah dalam suatu keluarga. Berbagai media massa, baik media cetak maupun elektronik menginformasikan kasus-kasus tindak kriminal yang dilakukan oleh anak-anak seperti narkoba, penyimpangan seksual bahkan pembunuhan.
Tindakan-tindakan amoral yang dilakukan oleh anak-anak tersebut pada dasarnya akibat dari kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan anak dalam setiap jenjang usianya. Orang tua yang terlalu sibuk cenderung membuat anak bebas bertindak mengekspresikan kehendaknya dan rasa ingin tahunya.
Suatu keprihatinan yang dirasakan para orang tua adalah bagaimana menanamkan kepada anak-anaknya dengan nilai-nilai, cita-cita dan motivasi yang akan menolong mereka bukan hanya mengetahui mana yang benar dan mana yang salah, tetapi juga membuat keputusan-keputusan yang benar dan bertanggung jawab.
Karakter yang berkualitas adalah sebuah respon yang sudah teruji berkali-kali dan telah berbuah kemenangan. Seseorang yang berkali-kali melewati kesulitan dengan kemenangan akan memiliki kualitas yang baik. Karakter berbeda dengan kepribadian dan temperamen. Kepribadian adalah respon atau biasa disebut etika yang ditunjukkan ketika berada di tengah-tengah orang banyak, seperti cara berpakaian, berjabat tangan, dan berjalan. Temperamen adalah sifat dasar anak yang dipengaruhi oleh kode genetika orang tua, kakek nenek, dan kakek buyut dan nenek buyut. Sedangkan karakter adalah respon ketika sedang 'diatas' atau ditinggikan. Apakah anak putus asa, sombong, atau lupa diri. Bentuk respon itulah yang disebut karakter
Karakter terbentuk dengan dipengaruhi oleh paling sedikit 5 faktor, yaitu: temperamen dasar (dominan, intim, stabil, cermat), keyakinan (apa yang dipercayai, paradigma), pendidikan (apa yang diketahui, wawasan kita), motivasi hidup (apa yang kita rasakan, semangat hidup) dan perjalanan (apa yang telah dialami, masa lalu kita, pola asuh dan lingkungan).
Karakter yang dapat membawa keberhasilan yaitu empati (mengasihi sesama seperti diri sendiri), tahan uji (tetap tabah dan ambil hikmah kehidupan, bersyukur dalam keadaan apapun, dan beriman (percaya bahwa Tuhan). Ketiga karakter tersebut akan mengarahkan seseorang ke jalan keberhasilan. Empati akan menghasilkan hubungan yang baik, tahan uji akan melahirkan ketekunan dan kualitas, beriman akan membuat segala sesuatu menjadi mungkin. (Megawangi, 2003:19).

DI zaman yang serba canggih ini, secara tidak langsung anak didik kita juga sudah mengikuti zamannya,bisa kita lihat dan bandingkan, begitu banyak perbedaan antara guru sekarang dengan guru beberapa puluh tahun yang lalu, sekarang ini guru di tuntut harus lebih kreatif dalam menyampaikan materi, dalam hal ini mungkin bisa ditambahkan alat atau media sebagai alat bantu dalam memudahkan pengajaran terutama yang berhubungan dengan materi tersebut.
Berbagai media pembelajaran yang di gunakan itu sangat banyak sekali,apalagi alam telah menyediakan semua nya, tinggal bagaimana kita mengolah  media tersebut, misalnya dalam pelajaran IPA berarti media nya bisa berupa pohon,bunga,kupu-kupu dan lain sebagainya. Jadi bukan alasan bagi seorang guru untuk tidak menggunakan media sebagai alat bantu dalam pembelajaran.
Tidak bisa di pungkiri lagi bahwa kekreatifan seorang guru dalam mengajar membuat anak-anak merasa senang dalam mengikuti pelajaran yang di ajarkan.guru yang kreatif akan membawa pada keprofesionalan dalam mengajar,guru yang profesional itu bukan lah guru yang sudah lema mengajar, tapi guru yang bisa mengatasi masalah-masalah dalam pengajaran.
Dalam melatih kecerdasan anak, anak membutuhkan permainan yang bisa melatih kecerdasan otaknya, oleh karena itu anak bisa diberikan berbagaimanan seperti,




 Jika guru sering membaca, maka guru itu akan banyak pengetahuannya yang akan menjadikan lebih kreatif dan profesional.


Secara garis besar, PAIKEM dapat digambarkan sebagai berikut:
  1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.  
    2.Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
 3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’
 
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
 
5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.

 Manusia memperoleh sebagaian besar dari kemampuannya melalui belajar. Belajar adalah suatu peristiwa yang terjadi didalam kondisi-kondisi tertentu yang dapat diamati, diubah dan dikontrol (Robert M. Gagne, 1977). Kemampuan manusia yang dikembangkan melalui belajar yaitu: pertama; ketrampilan intelektual, informasi verbal, strategi kognitif, ketrampilan motorik, dan sikap.

Pendidik dituntut untuk menyediakan kondisi belajar untuk peserta didik untuk mencapai kemampuan-kemampuan tertentu yang harus dipelajari oleh subyek didik. Dalam hal ini peranan desain pesan dalam kegiatan belajar mengajar sangat penting, karena desain pesan pembelajaran menunjuk pada proses memanipulasi, atau merencanakan suatu pola atau signal dan lambang yang dapat digunakan untuk menyediakan kondisi untuk belajar.
Belajar itu menyenangkan. Tapi, siapa yang menjadi stakeholder dalam proses pembelajaran yang menyenangkan itu? Jawabannya adalah siswa. Siswa harus menjadi arsitek dalam proses belajar mereka sendiri. Kita semua setuju bahwa pembelajaran yang menyenangkan merupakan dambaan dari setiap peserta didik. Karena proses belajar yang menyenangkan bisa meningkatkan motivasi belajar yang tinggi bagi siswa guna menghasilkan produk belajar yang berkualitas. Untuk mencapai keberhasilan proses belajar, faktor motivasi merupakan kunci utama. Seorang guru harus mengetahui secara pasti mengapa seorang siswa memiliki berbagai macam motif dalam belajar. Ada empat katagori yang perlu diketahui oleh seorang guru yang baik terkait dengan motivasi “mengapa siswa belajar”, yaitu (1) motivasi intrinsik (siswa belajar karena tertarik dengan tugas-tugas yang diberikan), (2) motivasi instrumental (siswa belajar karena akan menerima konsekuensi: reward atau punishment), (3) motivasi sosial (siswa belajar karena ide dan gagasannya ingin dihargai), dan (4) motivasi prestasi (siswa belajar karena ingin menunjukkan kepada orang lain bahwa dia mampu melakukan tugas yang diberikan oleh gurunya.
Dalam paradigma baru pendidikan, tujuan pembelajaran bukan hanya untuk merubah perilaku siswa, tetapi membentuk karakter dan sikap mental profesional yang berorientasi pada global mindset. Fokus pembelajarannya adalah pada ‘mempelajari cara belajar’ (learning how to learn) dan bukan hanya semata pada mempelajari substansi mata pelajaran. Siswa sebagai stakeholder terlibat langsung dengan masalah, dan tertantang untuk belajar menyelesaikan berbagai masalah yang relevan dengan kehidupan mereka. Dengan skenario pembelajaran berbasis masalah ini siswa akan berusaha memberdayakan seluruh potensi akademik dan strategi yang mereka miliki untuk menyelesaikan masalah secara individu/kelompok. Prinsip pembelajaran konstruktivisme yang berorientasi pada masalah dan tantangan akan menghasilkan sikap mental profesional, yang disebut researchmindedness dalam pola pikir siswa, sehingga kegiatan pembelajaran selalu menantang dan menyenangkan.
Makalah ini akan diuraikan tentang aplikasi desain pesan dalam model pembelajaran PAIKEM yang menekankan pada aspek pemerolehan kemampuan berdasarkan teori Gagne yaitu ketrampilan intelektual, informasi verbal, strategi kognitif, ketrampilan motorik, dan sikap.


1.    Sehabis istirahat usahakan anak mau membuka buku pelajaran yang tadi pagi.ulangi kembali pelajaran yang sudah di berikan guru di sekolah,kalau ada PR bisa langsung di kerjakan.
2.     Malam hari anak di ajak untuk mempersiapkan buku pelajaran yang akan di bawa esok hari. Periksa kembali buku tersebut apakah ada PR atau tidak.baca kembali buku pelajaran yang akan dibawa besok.
3.    Perhatikan guru menjelaskan. jangan hiraukan teman yang bercanda,kalau belum faham bertanyalah kepada guru mu.

Diposkan oleh sdislam
1. Pendidikan agama islam
a. Al-Quran Hadist.
b. Aqidah akhlak
c. Fiqih
d. Sejarah Kebudayaan Islam
e. Bahasa Arab


2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Srni Budaya dan keterampilan
8. Pendidikan Jasmani dan O;ahraga
9. Kemuhamadiyahan

10 Muatan lokal
a.       Bahasa JawaBahasa Inggris
b.      Bahasa Inggris
c.       Sesni Suara Daerah

11. Pengembangan Diri
a. Study Intensive Al-quran
b. Life Skill
c. Komputer
d. Hizbul Wathon


Coba kita tengok kebelakang sebentar, bandingkan anak yang lahir 20 tahun yang lalu dengan anak sekarang  perbedaanya sangat begitu mencolok ,mengapa bisa begitu? Ini adalah PR buat kita semua terutama orang tua dan pendidik,apa yang harus kita lakukan? Ada apa dengan pendidikan kita? Dimana kesalahan orang tua?.
Waktu terus berjalan, bumi terus berputar, tahun pun terus berganti, tapi pendidikan kita masi diam di tempat.akibatnya banyak anak yang melawan orang tua, terjadinya pergaulan bebas, bunuh diri dll.semakin bertambah usia semakin sulit mengarahkan anak, butuh ilmu dan kesabaran dalam menghadapinya,kadang keinginan orang tua tidak sama dengan keinginan anak yang menyebabkan regangganya komunikasi dengan orang tua, karena dianggap tidak sayang, bagaimana pun juga anak tidak menegrti apa yang ada di fikran orang tua, bagaimanapun juga tidak ada sekolah khusus ibu, yaitu sekolah mendidik keluarga yang baik, itu artinya orang tua harus pintar-pintar dalam berinteraksi dengan anak  supaya anak merasa nyaman dengan kita.satu lagi yang harus di waspadai adalah game online. Game online adalah firus terbesar bagi anak-anak kita, jika anak sudah terkena firus ini orang tua harus selalu memantaunya.bagaimana cara yang baik agar anak-anak kita bisa mengimbangi pesatnya zaman?
1.       Memilih sekolah yang baik
Setiap menjelang tahun ajaran baru hampir semua orang tua bingung mencari sekolah untuk buah hatinya, semua orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak tercintanya, namun yang ada anda justru pusing dibebani segudang pertanyaan, seperti apa bentuk sekolah yang baik dan ideal? apakah harga menjamin kualitas yang di berikan? Tentuya orang tua berharap sekolah yang dipilih akan  menjadi tempat mengembangkan kemampuan anak secara optimal ( majalah arba’a edisi 33 ), sekarang yang menjadi pertanyaan adalah bagaimanakah sekolah yang baik itu? Sekolah yang baik yaitu sekolah yang berbeda dengan sekolah lain, atau dengan kata lain sekolah yang mempunyai kelebihan baik dari segi Eksul,agama,dan lain-lain. Dengan demikian ketelitian dan kecerdasan orang tua dalam menentukan pendidkan untuk anak nya adalah jalan membentuk anak tersebut.sedikit saja salah melangkah / salah mengambil keputusan anak yang akan menjadi korban, jangan pernah sekali-kali menyalahkan anak karena semua yang dilakukannya adalah hasil didikan dan pemikiran orang tua itu sendiri 

2.       Porsi Pendidikan Agama
Di era sekarang ini dimana banyak kasus yang menimpa generasi penerus bangsa , seperti para pelajar yangterkena kasus narkoba, banyak nya pergaulan bebas, dan perbuatan menyimpang lainnya, maka peran pendidikan agama menjadi sangat signifikan terutama dalam membentuk karakter  dan perilaku peajar, oleh karena itu porsi pendidikan agama yang di tentukan oleh suatu sekolah hendaknya menjadi pertimbangan penting untuk orang tua dan anak dalam memilih sekolah.( majalah arba’a edisi 33 ) cara yang paling mudah dalam menentukan sekolah yang di lengkapi dengan pendidikan agama adalah sekolah yang mengandung unsure agamis,seperti di SD MUHAMMADIYAH INOVATIF  yaitu sekolah yang mengandung unsure agamis, dan benar adanya di sekolah tersebut atau biasa di singkat dengan MUHIBA banyak pendidikan yang agama.
Pada hakikatnya orang tua dan pendidik harus kerjasama demi terciptaya pendidikan yang berkarakter. 

beberapa kegiatan di SD MUHIBA

pelajaran kita kali ini adalah tentang wudhu...
Wudhu di lakukan sebelum shalat, wudhu merupakan syarat sahnya shalat, orang yang tidak berwudhu sebelum shalat maka shalatnya tidak sah.
hal-hal yang membatalkan wudhu:
1. keluar angin
2. hilang akal atau gila
3. tidur
4. buang air kecil atau besar
berwudhu juga harus sesuai dengan urutan gerakan, wudhu di mulai dari:
1. niat
2. mencuci kedua telapak tangan
3. berkumur-kumur
4. membasuh hidung
5. Membasuh muka
6. Membasuh kedua tangan hingga siku
7. Membasuh kening hingga terkena rambut
8. Membasuh kedua telnga
9. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki
10. Tertib













seperti pada gambar di atas adalah sedang melakuan wudhu untuk melaksanakan shalat duha.semua mua murid sangat antusias dan mereka melakukannya dengan senang hati.dan kami merasa bersyukur karena tidak ada sama sekali yang merasa terbebani.
dalam sebuah hadist yang berbunyi" Siapa saja wudhu dan ia membaguskan wudhunya maka dosa-dosanya akan keluar dari tubuhnya"(Hr.Muslim)

Daftar siswa kelas 1
Daftar siswa kelas 2
1.       Aditya surya pradana
2.       Adian papinoval
3.       Ardian Rizky Wahyu saputra
4.       Arya yusuf setiawan
5.       Bintang Al-zahra
6.        Dani wahyu saputra
7.       Dhea apri
8.       Fajar wicaksono
9.       Gilang rahmana
10.   Herfina
11.   Istiawan hervandi
12.   Keyla meidina
13.   Malhega
14.   Muhammad Rofi
15.   Muhammad Fahri
16.   Muhammad Raihan
17.   Muhmmad Rifki
18.   Prediatama
19.   Qudum Kholifah
20.   Rendita
21.   Setya widatama
22.   Shofi nurbaiti
23.   Wulan fitri ratnasari
24.   Zulfikha cahya sholiha

1.       Adi prasetyo
2.       Aisyah mar’atu sholihah
3.       Amelia desrina tamahes
4.       Ardhina oktavia ningrum
5.       Ardihini oktavia ningrum
6.       Benovan wahyu saputro
7.       Bilal rafi ardana
8.       Bintang prabu adiatama
9.       Dea ayu permatasari
10.   Dewi wulandari
11.   Dimas azrial akbar
12.   Fatimah nurul jannah
13.   Jeni meitasari
14.   Maulana espireza signori
15.   Mutia
16.   Naura daffa
17.   Nur faaza al-mutaqin
18.   Nurul yuan setiawan
19.   Syalsa aji saputra
20.   Tiara alvian
21.   Yoga bayu kusuma
22.   Yogi bagas wijaya
23.   Julio bagas bugraha
24.   Alvian nur ramadani
25.   Rian oktaviano

Pembelajaran dengan team teaching yang di padukan dengan system basic adalah program pembelajaran yang memperhatikan kondisi dan basic siswa sebagai tujuan utama sasaran pembelajaran,artinya komponen pokok dalam ranah kongnitif, efektif dan psikomotorik anak didik sangat ditekan pada konsep hoby atau kesenangan anak dalam prose pembentukan konsep dasar. dalam sistem ini pengajar selali berteam dalam proses KBMyang terdiri dari pemandu / penyampai materi utama sedangkan sebagai fasiliator / pendamping siswa. dengan demikian antara guru dan siswa dapat terhubung dengan baik dalam proses KBM. penerapan konsep dan prinsip   team teaching dan basic di harapkan mampu:
1 Menciptakan suasana KBM dalam lebih efektif dan efisien dalam pola hoby dan kesenganga bukan paksaaan .
2. Meningkatkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan, kecepatan dan kesempatan peserta didik.
3. Memperjelas komunikasi dengan peserta didik tentang konsep yang di ajarkan, tugas, kegiatan dan pengalaman belajar yang harus di lakuakan.
4. Meningkatkan akuntabilitas publik konsep pembelajaran yang disusu,divalidaskan dan di komunikasikan kepada piblik sehingga dapat di gunakan untuk mempertanggung jawabkan KBM.

C. Visi dan Misi Sekolah :
Visi :
”SABILUL NAJAH” yang berarti menuju jalan kesuksesan (Berakhlaq Mulia, Sukses IPTEK, Skill dan Penuh Inovatif).

Misi :

1. Melakukan Kegiatan Belajar Mengajar dengan Team Teaching dan penggalian/ pengembangan kemampuan, bakat dan ketrampilan para siswa.
2. Melaksanakan pembinaan dibidang IMTAQ, penanaman akhlaqul karimah, pengembangan SIBA dan pembinaan seni Islami.
3. Mengembangkan IPTEK melalui praktikum-praktikum sesuai dengan kecakapan dasar siswa dan perkembangan dunia global.
4. Memilih dan mengelompokkan serta membina siswa sesuai dengan kecakapan dasar mulai kelas III.
5. Membina kecakapan siswa dengan program ekstra unggulan.
6. Membina dan mengembangkan Kualitas dan kuantitas SDM tenaga pengajar.


  Kurikulum
Mulai tahun pelajaran 2009 / 2010 menerapkan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ), dalam hal ini penyusun kurikulum sekolah menggunakan pedoman kurikulum dari Departemen Pendidikan Nasional.