twitter
rss


Secara garis besar, PAIKEM dapat digambarkan sebagai berikut:
  1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.  
    2.Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
 3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’
 
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
 
5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.

 Manusia memperoleh sebagaian besar dari kemampuannya melalui belajar. Belajar adalah suatu peristiwa yang terjadi didalam kondisi-kondisi tertentu yang dapat diamati, diubah dan dikontrol (Robert M. Gagne, 1977). Kemampuan manusia yang dikembangkan melalui belajar yaitu: pertama; ketrampilan intelektual, informasi verbal, strategi kognitif, ketrampilan motorik, dan sikap.

Pendidik dituntut untuk menyediakan kondisi belajar untuk peserta didik untuk mencapai kemampuan-kemampuan tertentu yang harus dipelajari oleh subyek didik. Dalam hal ini peranan desain pesan dalam kegiatan belajar mengajar sangat penting, karena desain pesan pembelajaran menunjuk pada proses memanipulasi, atau merencanakan suatu pola atau signal dan lambang yang dapat digunakan untuk menyediakan kondisi untuk belajar.
Belajar itu menyenangkan. Tapi, siapa yang menjadi stakeholder dalam proses pembelajaran yang menyenangkan itu? Jawabannya adalah siswa. Siswa harus menjadi arsitek dalam proses belajar mereka sendiri. Kita semua setuju bahwa pembelajaran yang menyenangkan merupakan dambaan dari setiap peserta didik. Karena proses belajar yang menyenangkan bisa meningkatkan motivasi belajar yang tinggi bagi siswa guna menghasilkan produk belajar yang berkualitas. Untuk mencapai keberhasilan proses belajar, faktor motivasi merupakan kunci utama. Seorang guru harus mengetahui secara pasti mengapa seorang siswa memiliki berbagai macam motif dalam belajar. Ada empat katagori yang perlu diketahui oleh seorang guru yang baik terkait dengan motivasi “mengapa siswa belajar”, yaitu (1) motivasi intrinsik (siswa belajar karena tertarik dengan tugas-tugas yang diberikan), (2) motivasi instrumental (siswa belajar karena akan menerima konsekuensi: reward atau punishment), (3) motivasi sosial (siswa belajar karena ide dan gagasannya ingin dihargai), dan (4) motivasi prestasi (siswa belajar karena ingin menunjukkan kepada orang lain bahwa dia mampu melakukan tugas yang diberikan oleh gurunya.
Dalam paradigma baru pendidikan, tujuan pembelajaran bukan hanya untuk merubah perilaku siswa, tetapi membentuk karakter dan sikap mental profesional yang berorientasi pada global mindset. Fokus pembelajarannya adalah pada ‘mempelajari cara belajar’ (learning how to learn) dan bukan hanya semata pada mempelajari substansi mata pelajaran. Siswa sebagai stakeholder terlibat langsung dengan masalah, dan tertantang untuk belajar menyelesaikan berbagai masalah yang relevan dengan kehidupan mereka. Dengan skenario pembelajaran berbasis masalah ini siswa akan berusaha memberdayakan seluruh potensi akademik dan strategi yang mereka miliki untuk menyelesaikan masalah secara individu/kelompok. Prinsip pembelajaran konstruktivisme yang berorientasi pada masalah dan tantangan akan menghasilkan sikap mental profesional, yang disebut researchmindedness dalam pola pikir siswa, sehingga kegiatan pembelajaran selalu menantang dan menyenangkan.
Makalah ini akan diuraikan tentang aplikasi desain pesan dalam model pembelajaran PAIKEM yang menekankan pada aspek pemerolehan kemampuan berdasarkan teori Gagne yaitu ketrampilan intelektual, informasi verbal, strategi kognitif, ketrampilan motorik, dan sikap.


1.    Sehabis istirahat usahakan anak mau membuka buku pelajaran yang tadi pagi.ulangi kembali pelajaran yang sudah di berikan guru di sekolah,kalau ada PR bisa langsung di kerjakan.
2.     Malam hari anak di ajak untuk mempersiapkan buku pelajaran yang akan di bawa esok hari. Periksa kembali buku tersebut apakah ada PR atau tidak.baca kembali buku pelajaran yang akan dibawa besok.
3.    Perhatikan guru menjelaskan. jangan hiraukan teman yang bercanda,kalau belum faham bertanyalah kepada guru mu.

Diposkan oleh sdislam
1. Pendidikan agama islam
a. Al-Quran Hadist.
b. Aqidah akhlak
c. Fiqih
d. Sejarah Kebudayaan Islam
e. Bahasa Arab


2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Srni Budaya dan keterampilan
8. Pendidikan Jasmani dan O;ahraga
9. Kemuhamadiyahan

10 Muatan lokal
a.       Bahasa JawaBahasa Inggris
b.      Bahasa Inggris
c.       Sesni Suara Daerah

11. Pengembangan Diri
a. Study Intensive Al-quran
b. Life Skill
c. Komputer
d. Hizbul Wathon


Coba kita tengok kebelakang sebentar, bandingkan anak yang lahir 20 tahun yang lalu dengan anak sekarang  perbedaanya sangat begitu mencolok ,mengapa bisa begitu? Ini adalah PR buat kita semua terutama orang tua dan pendidik,apa yang harus kita lakukan? Ada apa dengan pendidikan kita? Dimana kesalahan orang tua?.
Waktu terus berjalan, bumi terus berputar, tahun pun terus berganti, tapi pendidikan kita masi diam di tempat.akibatnya banyak anak yang melawan orang tua, terjadinya pergaulan bebas, bunuh diri dll.semakin bertambah usia semakin sulit mengarahkan anak, butuh ilmu dan kesabaran dalam menghadapinya,kadang keinginan orang tua tidak sama dengan keinginan anak yang menyebabkan regangganya komunikasi dengan orang tua, karena dianggap tidak sayang, bagaimana pun juga anak tidak menegrti apa yang ada di fikran orang tua, bagaimanapun juga tidak ada sekolah khusus ibu, yaitu sekolah mendidik keluarga yang baik, itu artinya orang tua harus pintar-pintar dalam berinteraksi dengan anak  supaya anak merasa nyaman dengan kita.satu lagi yang harus di waspadai adalah game online. Game online adalah firus terbesar bagi anak-anak kita, jika anak sudah terkena firus ini orang tua harus selalu memantaunya.bagaimana cara yang baik agar anak-anak kita bisa mengimbangi pesatnya zaman?
1.       Memilih sekolah yang baik
Setiap menjelang tahun ajaran baru hampir semua orang tua bingung mencari sekolah untuk buah hatinya, semua orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak tercintanya, namun yang ada anda justru pusing dibebani segudang pertanyaan, seperti apa bentuk sekolah yang baik dan ideal? apakah harga menjamin kualitas yang di berikan? Tentuya orang tua berharap sekolah yang dipilih akan  menjadi tempat mengembangkan kemampuan anak secara optimal ( majalah arba’a edisi 33 ), sekarang yang menjadi pertanyaan adalah bagaimanakah sekolah yang baik itu? Sekolah yang baik yaitu sekolah yang berbeda dengan sekolah lain, atau dengan kata lain sekolah yang mempunyai kelebihan baik dari segi Eksul,agama,dan lain-lain. Dengan demikian ketelitian dan kecerdasan orang tua dalam menentukan pendidkan untuk anak nya adalah jalan membentuk anak tersebut.sedikit saja salah melangkah / salah mengambil keputusan anak yang akan menjadi korban, jangan pernah sekali-kali menyalahkan anak karena semua yang dilakukannya adalah hasil didikan dan pemikiran orang tua itu sendiri 

2.       Porsi Pendidikan Agama
Di era sekarang ini dimana banyak kasus yang menimpa generasi penerus bangsa , seperti para pelajar yangterkena kasus narkoba, banyak nya pergaulan bebas, dan perbuatan menyimpang lainnya, maka peran pendidikan agama menjadi sangat signifikan terutama dalam membentuk karakter  dan perilaku peajar, oleh karena itu porsi pendidikan agama yang di tentukan oleh suatu sekolah hendaknya menjadi pertimbangan penting untuk orang tua dan anak dalam memilih sekolah.( majalah arba’a edisi 33 ) cara yang paling mudah dalam menentukan sekolah yang di lengkapi dengan pendidikan agama adalah sekolah yang mengandung unsure agamis,seperti di SD MUHAMMADIYAH INOVATIF  yaitu sekolah yang mengandung unsure agamis, dan benar adanya di sekolah tersebut atau biasa di singkat dengan MUHIBA banyak pendidikan yang agama.
Pada hakikatnya orang tua dan pendidik harus kerjasama demi terciptaya pendidikan yang berkarakter.